Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan Pneumonia Anak Berdasarkan Clinical Pathway Di RSUD Kabupaten Tangerang

Analisis Efektivitas Biaya Antibiotik Pneumonia Anak

Authors

  • Ma'sum Ma'sum
    masumfarma6@gmail.com
    Fakultas Farmasi, Magister Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia
  • Prih Sarnianto Fakultas Farmasi, Magister Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia
  • Nurita Andayani Fakultas Farmasi, Magister Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia
December 31, 2023

Downloads

Clinical pathway merupakan salah satu persyaratan utama pengendali biaya dan pengendali mutu layanan pasien, terutama pada kasus terbanyak dan berpotensi menghabiskan sumber daya yang besar. Pneumonia di RSUD Kabupaten Tangerang merupakan salah satu penyakit terbanyak di pavilion. anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas biaya perawatan berdasarkan clinical pathway pada pengobatan antibiotik bagi anak-anak dengan pneumonia yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang. Metode penelitian ini bersifat observasional dengan fokus pada perbandingan penggunaan antibiotik yang diberikan melalui injeksi. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan variabel outcome terapi (seperti lama perawatan dan biaya total), sementara variabel independen melibatkan regimen penggunaan antibiotik. Populasi penelitian ini melibatkan 255 pasien pneumoniaengan kode ICD (J18.0) diperoleh dari data rekam medik. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, dengan 134 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, di antaranya 67 pasien menerima terapi antibiotik seftriakson, 23 pasien menerima sefotaksim, dan 44 pasien menerima antibiotik seftazidim. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis Cost Minimum Analysis (CMA) dan Cost Effectiveness Analysis (CEA) untuk melihat terapi yang lebih efektif dan efisien. Hasil pengujian secara statistik rerata lama rawat dan biaya terhadap tiga regimen antibiotik didapatkan p=0.000 (uji Kruskal-Wallis p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok terapi antibiotik sefotaksim (lama rawat 4,83, nilai ACER Rp425.968,9) lebih cost effective dibandingkan kelompok terapi seftriakson (lama rawat 5,07, nilai ACER Rp480.565,1) dan kelompok terapi seftazidim (lama rawat 5,77, nilai ACER Rp535.825,8). Antibiotik sefotaksim lebih cost-effective disebabkan lebih singkatnya lama rawat inap serta lebih murah.