Hubungan Rasionalitas Antibiotik Terhadap Outcome Klinik Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Infeksi Saluran Kemih di Sebuah Rumah Sakit Badung Bali

Diabetes Melitus Tipe 2 Infeksi Saluran Kemih Antibiotik Rasionalitas Outcome Klinik

Authors

June 10, 2025

Downloads

Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) rentan mengalami infeksi salah satunya Infeksi Saluran Kemih (ISK). Antibiotik menjadi pilihan terapi utama yang harus diberikan secara rasional untuk mencegah kondisi penyakit yang semakin memburuk. Temuan menunjukkan, rasionalitas penggunaan antibiotik ISK di Indonesia tidak mencapai 100%. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan rasionalitas penggunaan antibiotik untuk ISK dengan outcome klinik pasien. Penelitian ini dilakukan secara observasional cross-sectional pada periode Januari 2023-Juli 2024. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan teknik purposive sampling menggunakan catatan pengambilan data pada rekam medik. Kriteria inklusi meliputi pasien DMT2 dengan ISK yang menjalani terapi rawat jalan atau inap, mendapatkan terapi antidiabetik dan antibiotik serta data rekam medik lengkap. Kriteria eksklusi yaitu memperoleh antibiotik pada waktu <24 jam (rawat jalan), atau <72 jam (rawat inap). Kajian rasionalitas penggunaan antibiotik dianalisis menggunakan metode Gyssens berdasarkan pedoman terapi, dikategorikan menjadi rasional dan tidak rasional. Outcome klinik dikategorikan menjadi membaik dan tidak membaik. Hubungan rasionalitas dengan outcome klinik diuji dengan Kendall’s-Tau b. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 86 responden yang terdiri 75 pasien rawat jalan dan 11 pasien rawat inap. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional ditemukan pada beberapa kategori, yaitu IVa (17,83%), IVc (25,97%), IVd (26,74%), IIIa (4,26%), IIIb (10,85%), IIa (9,69%), dan IIb (3,49%) pada pasien rawat jalan, serta kategori IVa (20,59%), IVc (20,59%), IVd (20,59%), IIIa (2,94%), IIIb (20,59%), dan IIb (5,88%) pada pasien rawat inap. Jenis antibiotik yang paling sering digunakan adalah sefiksim (50,67%) Terdapat hubungan signifikan antara rasionalitas penggunaan antibiotik dan outcome klinis pada pasien rawat jalan (p=0,018; r=-0,237) dan pasien rawat inap (p=0,040; r=0,592). Temuan ini mengindikasikan penggunaan antibiotik secara rasional berperan penting dalam meningkatkan perbaikan outcome klinis pasien.